Pringsewu - Lensa Monitor.
Proyek pembangunan jalan raya hot mix di ruas jalan Wargo Mulyo-Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, diduga mengabaikan mutu dan kwalitas, karena dikerjakan ketika permukaan jalan penuh air dan cuaca hujan. Jumat (20/12/2024).
Hal itu didapat berdasarkan keterangan dari seorang warga setempat (ER), yang menceritakan tentang proses pengerjaan jalan hot mix di wilayah tersebut.
"Pengamparan hot mix itu dimulai pada pagi hari hingga menjelang ba'da sholat isya," terang ER.
"Ketika turun hujan deras proyek tersebut sempat berhenti, kemudian dilanjutkan lagi walaupun masih gerimis dan badan jalan sudah basah," jelasnya lagi.
Selanjut ER juga mengungkapkan jika pengerjaan aspal hot mix itu dilakukan selama 2 hari, yaitu pertama pada hari jumat, kemudian dilanjutkan pada hari sabtu.
Di lokasi proyek, Sabtu pagi (21/12/24) awak media menyaksikan lapisan dasar hot mix sangat tipis, sedangkan di sisi kanan-kiri jalan terlihat material hot mix sudah renggang dan kurang rekat akibat badan jalan basah.
Padahal menurut ketentuannya, pengaspalan hot mix tidak boleh dilaksanakan ketika hari sedang diguyur gerimis atau turun hujan.
Hal tersebut dimaksudkan agar pengerjaan jalan hot mix dapat berlangsung secara maksimal dan menghasilkan kwalitas jalan raya yang baik.
Atas dasar itu, masyarakat juga mempertanyakan tentang kinerja dari konsultan pengawas proyek yang terkesan lalai serta melakukan pembiaran.
Karena pembangunan jalan hot mix yang dikerjakan secara asal-asalan dan tidak mengikuti aturan, maka jelas akan merugikan pengguna jalan atau masyarakat itu sendiri.
Adapun beberapa akibat yang sering ditimbulkan ketika pengerjaan jalan hot mix nekat dilakukan saat turun hujan:
- Hamparan hot mix saat hujan dapat membuat hasil pengaspalan tidak maksimal, sehingga jalan bisa cepat rusak.
- Hot mix mengandung minyak, dan minyak dengan air bereaksi secara negatif saat bersentuhan.
- Hujan membahayakan stabilitas lapisan tanah bawah. Tanah basah akan menjadi lunak, yang bukan merupakan permukaan yang baik untuk di hot mix.
- Jika diaspal menggunakan hot mix saat hujan, kualitas aspal secara keseluruhan dapat menurun.
- Perkerasan semakin tidak rapat dan hot mix semakin mudah rusak.
- Hot mix akan mudah terkelupas dan pecah dalam waktu tidak terlalu lama.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa proyek pembangunan jalan hot mix tersebut menelan biaya anggaran sekitar Rp 2.5 miliar, yang berasal dari APBD Provinsi Lampung, dengan panjang ruas jalan berkisar 300 meteran, dan sebagai penyedia jasa kontruksi CV. Istana Kekal Abadi. (FPII).