Tanggamus - Lensa Monitor.
Dalam Rangka Memperingati Ulang Tahun Ke 9 AIMI Daerah Lampung Bersama KPM PKH Dan kader Posyandu Pekon Kuta Dalom kecamatan Gisting menggelar Edukasi Ibu menyusui dan menu gizi seimbang Berbagi Kasih Ke 9 Komunitas di 9 Kabupaten Kota Di provinsi lampung. Sabtu (14/12/24).
KPM PKH dan Kader Posyandu Pekon Kuta Dalom Gisting bersama Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung menggelar penyuluhan atau edukasi bagi ibu menyusui dan edukasi menu gizi seimbang, kegiatan yang melibatkan 50 an orang peserta yang terdiri dari kelompok penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dan Kader Posyandu pekon Kuta Dalom kecamatan Gisting ini berlangsung di Balai Pekon Kuta Dalom kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus.
Muna Shofa, penggiat Relawan Keluarga Kita (Rangkul Kita) menyambut baik adanya kegiatan edukasi ibu menyusui dan menu gizi seimbang yang disajikan oleh AIMI Lampung.
"Kami berterimakasih sekali kegiatan ini digelar di desa kami, melalui kegiatan kolaborasi ini diharapkan kepedulian kepada ibu menyusui semakin meningkat dan masif, pemberian ASI yang optimal dapat meningkatkan imunitas dan mencegah berbagai penyakit tidak menular di masa depan bahkan pemberian ASI yang optimal dapat mncegah stunting pada balita," Katanya.
Ditempat yang sama, Ruli Novalisa Pendamping Sosial kecamatan Gisting mengapresiasi dan menyambut baik atas digelarnya edukasi ibu menyusui dan menu gizi seimbang ini oleh AIMI Daerah Lampung.
"saya sebagai pendamping sosial yang selalu mendampingi Ibu-ibu KPM PKH menganggap kegiatan semacam ini sangat memberikan manfaat dan pengetahuan baru bagi KPM PKH yang kami dampingi khususnya KPM PKH yang menyusui atau KPM PKH perempuan usia produktif."Ungkapnya.
Narasumber dari AIMI Lampung, Ns. fitri Nurya Santi menyampaikan mengenai posisi dan pelekatan menyusui yang baik dan benar.
"Penting juga untuk inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi yang baru lahir serta kontak kulit antara ibu dan anak," ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan mengenai ASI ekslusif juga memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu, perbandingan kandungan susu formula dengan ASI.
"Beberapa risiko yang ada pada penggunaan susu formula di antaranya, susu formula bukan produk seteril, risiko penyajian, risiko keuangan,"Paparnya.
Ns. Fitri juga menerangkan tentang "Fase ASI yang dihasilkan oleh tubuh ibu menyusui yaitu fase foremilk yang berwarna putih agak encer dan hindmilk yaitu ASI yang berwarna agak kuning dan kental," tuturnya.
Selain itu, juga tidak ada posisi menyusui yang salah, semua tergantung posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi agar bayi bisa menyusu efektif. Ada beberapa teori menyusui yaitu mendekap, mendekap silang, dekapan samping, tidur miring, dan rebahan/lard back.
Sementara itu, narasumber kedua, dr. Karin Permata Sari menyampaikan pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi. Dalam pemaparannya dr. Karin menyampai bahwa MPASI diberikan kepada bayi mulai dari usia enam bulan.
"MPASI sangat penting diberikan kepada bayi dari usia enam bulan, karena bayi mulai dari usia enam bulan tidak lagi terpenuhi kebutuhan nutrisinya melalui ASI saja, semakin bertambahnya usia bayi maka semakin banyak kebutuhan dari selain ASI, sehingga ibu tetap menyusui bayinya namun juga menyediakan makanan yang seimbang dengan gizi dan porsi yang cukup untuk sibayi."Jelasnya.
Tambah dr. Karin memaparkan tentang prinsip pemberian MPASI pada bayi, prinsip pemberian MPASI pada bayi yaitu tepat waktu, cukup, aman dan diberikan dengan pemberian makanan yang tepat, selain itu juga prinsip pemberian MPASI bukan nambah tekstur tapi naik tekstur."tegasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri aparat pekon Kuta dalom, puluhan kader posyandu pekon Kuta dalom dan para pendamping sosial kabupaten Tanggamus. (Tim*)