Tulang Bawang - Lensa Monitor. Sebuah fakta mengguncang Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang ketika seorang nara sumber anonim mengungkapkan bahwa terdapat potongan sebesar 60% dari setiap kegiatan yang dilakukan di dinas tersebut.
Pengungkapan ini, yang datang pada tanggal 29 Februari 2024, menyoroti keengganan pihak berwenang untuk mengungkapkan identitas nara sumber tersebut.
"Dari tahun kemarin, setiap kegiatan dipotong 60%. Bagaimana mungkin kegiatan bisa berjalan dengan baik jika potongan begitu besar? Semua laporan pertanggungjawaban menjadi tidak akurat karena semuanya dipotong," ungkap sumber yang menyebut dirinya sebagai Hantu.
Hantu menambahkan bahwa dampak dari potongan dana sebesar itu membuat semua kegiatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang menjadi fiktif. "Semua kegiatan di bidang ini menjadi fiktif, bukan hanya satu bidang, tetapi keseluruhan dinas. Semua laporan pertanggungjawaban mereka bohong," lanjutnya.
Dengan lebih rinci, Hantu mengungkapkan bahwa sistem pengumpulan uang setoran diatur oleh salah satu anggota Dinkes bernama EZ, yang mengambil potongan tersebut secara langsung.
"Di bidang saya, potongannya langsung diambil oleh EZ, Bagaimana mungkin kegiatan bisa berjalan jika dipotong sebesar 60%? Semua laporan pertanggungjawaban menjadi tidak dapat dipercaya sejak tahun 2022," paparnya.
Lebih mengejutkan lagi, Hantu menyebutkan bahwa EZ, yang memimpin pengumpulan dana tersebut, memiliki rumah yang lebih besar di Kota Bandar Lampung daripada rumah kepala dinas kesehatan Tulang Bawang. "EZ yang mengumpulkan, bukan heran jika rumahnya lebih besar daripada kepala dinas.
Rasanya wajar kalau dia memiliki rumah bak istana di daerah Bandar Lampung," ujarnya sambil menyiratkan adanya dugaan korupsi yang melibatkan EZ dalam skandal ini. (Tim*).
