Notification

×

Iklan

Iklan

Menghabiskan Dana Diduga Miliaran Rupiah, Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pekon Padang Ratu Dinilai Gagal

06 Mei 2024 | Mei 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-22T11:03:47Z
Foto : Saluran pipa besi yang tidak brrfungsi.

 

Tanggamus Lensa Monitor. Upaya Pemerintah Daerah Tanggamus untuk mewujudkan ketersediaan air minum (SPAM) bagi masyarakat di Pekon Padang Ratu, kecamatan Limau, dinilai gagal. Rabu (24/05/2024).

 

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya air dan pengelolaan sanitasi  bagi kehidupan masyarakat, yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah.  

 

Foto : sebagian paralon tak dipendam

Untuk mewujudkan kelestariaan dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat, pemerintah pusat telah membuat peraturan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air.    

 

Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Tanggamus, sebagai wujud dukungan terhadap peraturan tersebut, ditahun 2022 kabupaten ini telah melakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pekon Padangratu, Kecamatan Limau.  

 

Foto : Bangunan dihulu yang tak berfungsi

Dengan adanya program tersebut, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat yang  ada Pekon Padangratu dan Pekon Tegineneng.  

 

Namun dalam realisasinya, ternyata pelaksanaan proyek pembangunan SPAM yang diduga menghabiskan dana sekitar 2,6 milyar tersebut, disinyalir tidak melalui tahapan perencanaan yang matang dan hasil pengerjaan fisiknya diduga asal-asalan.  

 

Foto : Bak pertama debit air tekor.


Hal itu terbukti ketika awak media 'Lensa Monitor' melakukan penelusuran di lapangan untuk melihat dan mengecek beberapa fisik bangunan dari program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),  nampak banyak ditemukan kejanggalan, seperti : 

 

- Pemasangan paralon  dibeberapa tempat yang tidak dipendam.

 

- Bendungan mata air dihulu tidak mencukupi debit airnya.

 

 - Bak pertama untuk penyaringan kosong dan tidak berfungsi. 

 

- Bak kedua sebagai penampungan atau tandon air kosong dan tak berfungsi. 

 

- Ketika musim kemarau debit air mengalami surut/tekor.

 

- Beberapa peralatan seperti pipa besi pembuangan, meteran air dan paralon sudah rusak dan tak berfungsi.   

 

Selain itu juga, masyarakat Pekon Padangratu yang menerima manfaat dari penggunaan sumber air hasil program SPAM tersebut sangat sedikit, karena jumlah ketersediaan air yang sangat terbatas, akibat debit air yang kapasitasnya terlalu kecil.  

 

Foto : kran dan meteran tak berfungsi.

Selanjutnya awak media mencoba meminta tanggapan tentang proyek pembangunan SPAM tersebut kepada Atria pegawai di Dinas PU Tanggamus, melalui sambungan pesan WhatsApp, namun hanya dibalas dengan kata "ga bisa dibuka".

 

Masyarakat berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan terhadap proyek pembangunan SPAM yang dinilai asal-asalan dan tak sesuai dengan spesifikasi.  (One*).

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update