Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Melakukan Pemukulan Tehadap Seorang Warga, Anak Kakon Gunung Meraksa Dilaporkan Ke Pihak Berwajib

17 Mei 2024 | Mei 17, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-17T01:21:00Z


Tanggamus - Lensa Monitor.
Akibat melakukan pemukulan, anak Kepala Pekon  Gunung Meraksa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib. Kamis (16/05/2024).

 

Peristiwa tersebut terjadi ketika Hari Syahputra bersama rekannya yang bernama Yogi Prayoga, hendak membuat surat pengantar untuk pembuatan SKCK di Pekon Gunung Meraksa, Kecamatan Pulau Panggung.

 

Awal mula kejadian, ketika keduanya mendatangi kantor pekon Gunung Meraksa untuk membuat surat pengantar SKCK, sekira pukul 08.30 WIB.

 

Setelah sampai di kantor Pekon, mereka tidak menjumpai  satupun aparat pekon yang ada disana, karena kantor pekon kondisinya sudah kosong.


"Saya datang ke Kantor Pekon, namun setelah sampai ditempat, tidak ada satupun aparat pekon yang ada disana," ucap Hari Syahputra.


Kemudian mereka pergi untuk menjumpai salah satu aparat pekon yang bernama Eko, tapi tenyata yang bersangkutan tidak ada dirumah, karena ada kegiatan di Pekon Tekad.


"Kami pergi ke rumah salah satu aparat Pekon yang bernama Eko, tapi tidak ada, katanya lagi ada kegiatan di tekad," jelasnya lagi.

 

Selanjutnya mereka pergi lagi ke aparat pekon yang lain, namun lagi-lagi dengan alasan terkendala peralatan Laptop yang hanya 1 unit dan itupun sedang digunakan, maka pembuatan surat pengantar SKCK kembali gagal.


"Kemudian saya dan teman pergi lagi kerumah aparat pekon yang lain, disana katanya Laptopnya cuma satu, itupun sedang dipakai jadi ya ga bisa lagi," lanjutnya.


Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Kepala Pekon Gunung Meraksa, untuk meminta tolong agar dibuatkan surat pengantar guna mengurus SKCK.


Setelah sampai ditempat, mereka berjumpa dengan Kepala Pekon, dan langsung mengutarakan niatnya, minta dibuatkan surat pengantar untuk mengurus SKCK.


Dengan alasan aparat pekon sedang ada kegiatan, selanjutnya kepala pekon mengatakan agar pembuatan surat pengantar dilakukan nanti diwaktu siang hari.

 

"Nanti siang saja karena sekarang aparat pekon sedang ada kegiatan," jelas Kepala Pekon.

 

Karena tidak puas mendengar penjelasan dari Kepala Pekon tersebut, lalu diantara mereka yang bernama Hari Syahputra menjawab.


"Masa iya salah satu aparat pekon tidak ada dan semuanya ada kegiatan pak kakon?," tanya Hari.

 

Karena dipicu oleh saling adu argumen dan  dilandasi oleh kepentingan masing-masing, maka terjadilah sedikit perang mulut diantara keduanya.


Singkat cerita, akhirnya Hari Syahputra dan Yogi Prayoga memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah Kepala pekon.


Pada saat mereka hendak keluar dari pintu, tiba-tiba saja kepala bagian belakang Hari Syaputra dipukul oleh anak kepala pekon.


"Waktu kami hendak keluar, tiba-tiba saja kepala bagian belakang saya dipukul oleh anak kepala pekon menggunakan tangan sebanyak satu kali," keluh Hari.


Menurut penuturan korban, walaupun mendapat perlakuan seperti itu, dia tetap saja berjalan menuju kendaraan motornya, dan anak kepala pekon tersebut kembali memukulnya.


"Belum sampai saya ke motor, anak kepala pekon itu sudah memukul saya lagi, sebanyak satu kali," tandasnya.

 

Warga setempat yang kebetulan melihat dan berada dilokasi kejadian segera memisahkan keduanya.


Akibat dari peristiwa pemukulan itu, korban Hari Syahputra mengalami sakit di bagian belakang kepalanya.


Untuk saat ini, peristiwa penganiyaan tersebut sudah dilaporkan oleh korban ke Polsek Pulau Panggung, agar diproses secara hukum.  (One*).






 

  

 


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update