Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Hantaman Banjir, Bendungan Untuk Irigasi Persawahan Jebol, Lebih Dari 50 Hektar Lahan Sawah Rawan Terlantar

30 April 2024 | April 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-30T14:02:08Z
Foto : Akibat hantaman banjir, bangunan bendungan tak tersisa.

Tanggamus
- Lensa Monitor.com. Akibat dari terjangan banjir yang begitu besar, sebuah bendungan untuk irigasi lahan persawahan di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, mengalami kerusakan parah. Selasa (30/04/2024).  

 

Bendungan Way Sukanegri yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi lahan persawahan di kawasan ruguk dan petala, sekarang tidak dapat berfungsi lagi.  

 

Pasalnya, bendungan irigasi yang dibangun sekitar 5 tahun yang lalu itu sudah hancur tak berwujud lagi akibat hantaman derasnya arus banjir. 

 

 

Imbas dari rusaknya bendungan Way Sukanegri tersebut, diperkiraan lebih dari 50 hektar lahan sawah milik masyarakat Pekon Banjar Agung dan Pekon Pekon Ampai, terancam tidak bisa ditanami padi.  

 

Joni, salah seorang petani yang mempunyai lahan sawah di kawasan tersebut mengatakan, untuk saat ini para petani benar-benar membutuhkan sekali bantuan dari pemerintah daerah setempat.  

 

"Kami berharap sekali kepada pemerintah daerah tanggamus, untuk dapat membantu kami memperbaiki bendungan yang rusak itu," tuturnya.  

 

Ia juga menceritakan  tentang bagaimana kronologi terjadinya musibah bendungan Way Sukanegri tersebut  bisa hancur dan jebol.  

 


"Seminggu yang lalu daerah kami turun hujan deras dan sungai itu banjir besar mas, mungkin karena debit air yang terlalu kencang, sehingga bangunan bendungan itu bisa ambrol," jelasnya.  

 

Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Pekon Pekon Ampai, Joni Saputra yang dihubungi melalui sambungan telepone menjelaskan bahwa, dia mengharapkan kepada pemerintah daerah tanggamus, melalui dinas terkait, untuk dapat segera memperbaiki kembali bendungan yang sudah rusak tersebut.  

 

"Kami berharap kepada dinas terkait, tolonglah untuk secepatnya bisa membantu memperbaiki bendungan tersebut, kasihan para petani mau nyawah ga ada airnya," harapnya.  

 

Masih menurut keterangannya, karena bencana ini termasuk mengancam dalam bidang ketahanan pangan, jadi sudah barang tentu masuk skala  prioritas yang harus diutamakan.  

 

"Karena ini sudah termasuk kegiatan tanggap darurat menyangkut ketahanan pangan, jadi skalanya harus lebih diutamakan," pungkasnya. (One*).

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update