Foto : Kondisi Selamet yang menderita Stroke. (Red). |
Tanggamus, (Lensa Monitor). Besarnya dana anggaran Kesehatan yang dikucurkan oleh pemerintah, ternyata belum bisa menangani dan mengatasi kesulitan masyarakat di bidang kesehatan. Senin (01/01/2023).
Selamet (60), warga Pekon Pariaman, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, masih luput dari perhatian pemerintah dalam persoalan jaminan kesehatan.
Sudah hampir 2 tahun lamanya, Selamet menderita penyakit stroke, namun tak pernah sekalipun ada kepedulian dari pemerintah untuk memberikan bantuan.
Kondisinya saat ini sungguh memprihatinkan, ia tinggal menumpang dirumah anaknya dan setiap hari hanya berbaring diatas kasur, sementara tangan dan kakinya sulit untuk digerakkan.
Sedangkan untuk melakukan komunikasi, lidahnya sudah tak mampu lagi untuk berbicara.
Ngatiyem, yang merupakan istri Selamet menuturkan, jika kondisi kesehatan suaminya akhir-akhir ini sedang memburuk.
"Tangan dan kakinya ga bisa digerakkan dan kalau mau bicara tidak bisa" keluhnya.
Ia juga menambahkan, kesulitan ekonomi keluarga yang menyebabkan suaminya tak lagi bisa berobat dan hidupnya pun masih menumpang di rumah anaknya.
"Dulu pernah dirawat dipukesmas Antar Brak, tapi gitu-gitu aja, ga ada kesembuhan, akhirnya dibawa pulang" lanjutnya.
Karena kondisi suaminya yang sudah tak mampu lagi bekerja, akhirnya Ngatiyem menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah.
Dia melakukan kerjaan apa saja (serabutan), demi untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan suami yang sedang sakit.
"Saya kalau kerja upahan ga pilih-pilih kok pak, yang penting dapat uang untuk menghidupi keluarga" terangnya.
Ngatiyem berharap kepada pemerintah Pekon Pariaman dan Kabupaten Tanggamus, supaya dapat membantu pengobatan suaminya yang sedang sakit.
"Ya tolonglah Pak Lurah Pariaman dan Bupati Tanggamus, agar kami dibantu untuk biaya berobat suami saya yang sedang sakit" harapnya. (One*).