Notification

×

Iklan

Iklan

Data Dapodik Diduga Dipalsukan, Oknum Kepala Sekolah SMAN 1 Cukuh Balak Mencoba Menyuap Awak Media Agar Kasusnya Tidak Diekspos.

13 Januari 2024 | Januari 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-13T13:28:43Z

 

Foto : SMAN1 Cukuh Balak Tanggamus. (Red).


Tanggamus, ( Lensa Monitor).
Permasalahan tentang data Dapodik di SMAN 1 Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, yang diduga dipalsukan oleh pihak oknum pegawai sekolah, memasuki babak baru, Sabtu (13/01/2024).

Sebelumnya telah beredar  berita tentang adanya seorang guru honorer SMAN 1 Cukuh balak yang lolos tes PPPK, namun sudah 3 tahun tidak aktif mengajar, dengan alasan cuti untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2.

Berdasarkan data informasi yang berhasil dihimpun, ternyata surat cuti tersebut dibuat setelah kasus ini mulai mencuat menjadi ramai diberitakan oleh media.

Hal itu terungkap setelah mantan operator Dapodik SMAN 1 Cukuh Balak, Baidowi, mulai buka bukaan kepada awak media.

Baidowi menceritakan semua permasalahan yang terkait dengan data Dapodik di SMAN 1 Cukuh Balak, dan termasuk proses pembuatan surat izin cuti.

Agar mendapat informasi yang berimbang dan lebih jelas, awak media mencoba mendatangi Sekolah SMAN 1 Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus.

Setelah tiba ditempat, awak media lalu menemui Selamet selaku kepala sekolah SMAN 1 Cukuh Balak, di ruang kerjanya.

Ketika awak media mencoba untuk meminta keterangan tentang permasalahan tersebut, selamet tidak bersedia untuk diwawancarai ataupun direkam, dengan alasan belum siap.

Dia meminta agar permasalahan tersebut tidak usah dibesar-besarkan dan diekspos melalui media massa.

"Saya berharap kepada rekan-rekan media, selama saya masih disini, tolong segala persoalan dibicarakan secara baik, jangan sampai dimediakan" ujarnya.

"Saya menganggap kalian sebagai bagian dari badan saya sendiri, tanpa sedikitpun merendahkan kalian sebagai awak media" imbuhnya lagi.

 

"Kalau masalah ini sampai menjadi besar, pasti lembaga sekolah ini jadi sorotan, termasuk saya sebagai kepala sekolahnya, bisa dipanggil Dinas" terangnya lagi.

Setelah itu kepala sekolah tersebut  menjanjikan akan memberikan sejumlah uang kepada awak media agar masalah yang terjadi tidak dipublikasan.

Bahkan selamet juga meminta supaya persoalan itu jangan dibahas disekolah, tapi ia mengundang untuk datang kerumahnya di Tanjung Gunung, Pekon Tanjung Rusia, Kecamatan Pardasuka.

Namun awak media menolaknya dan tetap kukuh agar persoalan itu bisa dijelaskan secara gamblang melalui publikasi dimedia massa, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 Tentang  Terbukaan Informasi Publik. (One*).

 

 


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update